REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan diberlakukan pada pertengahan Juni 2013 diperkirakan tidak akan mempengaruhi kondisi pariwisata di tengah musim puncak liburan panjang.
"BBM masih disubsidi pemerintah terutama untuk wisata, kemungkinan ada perubahan sewa bus dan penambahan tempat duduk, tetapi itu masih bisa ditolerir," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya, di Denpasar, Selasa (4/6).
Musim puncak libur panjang tersebut karena ada liburan sekolah dan libur panjang di sejumlah negara yang biasanya berlangsung pada periode Juni-Agustus. Menurut dia, meski kenaikan harga BBM kerap tidak pasti dan mendadak, namun pengusaha khususnya di bisnis pariwisata telah melakukan antisipasi termasuk adanya beberapa kenaikan tarif.
"Biasanya pengusaha sudah mengantisipasi apabila terjadi kenaikan misalnya kenaikan tarif listrik, air, dan terjadinya inflasi," katanya.
Senada dengan Ngurah Wijaya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ida Bagus Kade Subikshu menyatakan bahwa bisnis yang berkaitan dengan wisata atau bisnis leisure diprediksi tidak akan terpengaruh dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. "Pariwisata tidak mengenal krisis kecuali gangguan keamanan dan isu kesehatan. Orang merancang berwisata tahun depan mau kemana, mereka biasanya sudah merancang jauh-jauh hari dari sekarang. Jadi biasanya sudah ada perencanaan," katanya.
Selain itu banyaknya promo yang ditawarkan oleh akomodasi pariwisata dan maskapai penerbangan juga membuat sebagian orang untuk melakukan perjalanan wisata meskipun ada kenaikan harga. Dinas Pariwisata Provinsi Bali memperkirakan proyeksi kunjungan wisatawan nusantara ke Pulau Dewata pada tahun 2013 mencapai 6,28 juta. Sedangkan pada tahun 2012 mencapai 6.063.558 orang.
Sementara itu untuk kunjungan wisatawan mancanegara, pihaknya memproyeksikan selama tahun 2013 mencapai 3,18 juta orang atau meningkat dari capaian tahun 2012 yang mencapai 2.892.019 orang. "Proyeksi tahun 2013 sebanyak 3,18 juta dari 9 juta proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional," ucap Subikshu.