Selasa 04 Jun 2013 14:15 WIB

Pemberantasan Terorisme Harus Libatkan NU dan Muhammadiyah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Terorisme (ilustrasi).
Foto: peoplefirstindia.org
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Deding Ishak mengatakan, untuk mencegah timbulnya terorisme harus melibatkan para pimpinan ormas. Terutama pimpinan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Pimpinan ormas Islam, ujar Deding, harus dilibatkan. Sebab selama ini teroris sering mangaku beragama Islam. Sebenarnya tindakan mereka mencerminkan kurangnya pemahaman agama yang benar.

"Makanya dibutuhkan tokoh-tokoh NU mau pun Muhammadiyah untuk dilibatkan dalam mencegah terorisme dengan meluruskan pemahaman agama yang kurang benar. Masalah terorisme harus diatasi secara bersama oleh semua komponen bangsa," kata Deding, Selasa (4/5).

Tak hanya tokoh Islam saja yang perlu dilibatkan. Tokoh agama lain juga perlu dilibatkan untuk mencegah terorisme. Sebab masalah terorisme ini tidak memandang agamanya apa.

Dalam menganangi terorisme, kata Deding, juga perlu melibatkan berbagai kementerian. Sebab terorisme tidak hanya bisa diatasi oleh kepolisian.

Koordinasi antara kementerian dalam menangani masalah terorisme juga harus ditingkatkan. Masyarakat berhak mendapatkan rasa nyaman dan aman di negeri sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement