Senin 03 Jun 2013 18:43 WIB

Din: Polisi Harus Segera Ungkap Kasus Bom Poso

Din Syamsuddin
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID,POSO--Poliri harus segera mengungkap kasus bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, karena peristiwa tersebut mengusik rasa aman masyarakat, kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin.

"Muhammadiyah secara tegas mengecam segala bentuk kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa termasuk bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso. Polisi harus bisa mengungkap kasus tersebut secepatnya," katanya di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia di sela-sela pembukaan Sekolah Perdamaian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Mahathir Global Peace School (MGPS), pengungkapan kasus itu penting untuk mengetahui motif dan aktor utama dari aksi bom bunuh diri.

"Hal itu penting karena upaya pemberantasan terorisme selama ini tidak terungkap secara transparan ke publik. Upaya pemberantasan terorisme selama ini belum bisa menyentuh aktor utama," katanya.

Ia mengatakan kasus bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso, Senin, menunjukkan masih ada sisa permasalahan atau residu dari penyelesaian konflik Poso yang tidak komprehensif.

"Aksi bom bunuh diri itu merupakan ekspresi residu atas belum tuntasnya penyelesaian konflik Poso yang terjadi sebelumnya. Konflik yang terjadi tidak diselesaikan secara komprehensif dan tuntas," kata Din.

Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6) sekitar pukul 08.25 WITA diguncang bom bunuh diri oleh seorang pria yang menggunakan sepeda motor.

Menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno, pelaku bom bunuh diri adalah seorang pria yang mengendarai sepeda motor setelah menerobos pos penjagaan polisi.

"Anggota Polres Poso tidak ada yang menjadi korban dalam peristiwa itu. Korban tewas adalah pelaku bom bunuh diri, yang jenazahnya dalam kondisi hancur," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement