Senin 03 Jun 2013 11:55 WIB

Polri Temukan Celah Ungkap Bom Bunuh Diri Poso

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Suhardi Alius
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Suhardi Alius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasad dari pelaku bom bunuh diri yang melakukan aksinya di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6) pagi tadi hancur berantakan.

Pelaku yang menaruh bomnya di tas punggung ini menjadi satu-satunya korban dalam aksi nekat tersebut. Tubuhnya terlempar  bersama motor bebek yang dijadikan armada olehnya untuk merangsek masuk ke Mapolres Poso.

Mabes Polri melansir, meski kondisi jenazahnya berantakan, namun polisi masih menemukan celah guna mengidentifikasi identitas pelaku.

 “Masih bisa, karena walau (tubuhnya) hancur, wajah pelaku cukup utuh, dari situ bisa ditelusuri,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Suhardi Alius, Senin (3/6).

Suhardi mengatakan, kepolisian saat ini  masih terus melakukan proses identifikasi guna mengungkpa identitas serta dari kelompok mana pelaku berasal.

Sebelumya, sebuah bom meledak di depan Mapolres Poso Senin pukul 08.00 WITA. Modus bom bunuh diri dilakukan oleh pelaku dengan berniat masuk ke Mapolres Poso. Tak ada korban dalam aksi yang terjadi saat anggota Polres Poso sedang berkumpul setelah selesai menggelar apel pagi.

Di sekitar lokasi situasi sempat mencekam dengan kekhawatiran aksi susulan. Namun, kepolisian dari Polres Poso langsung melakukan pengamanan dan mengumpulkan seluruh bukti yang dari lokasi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement