Senin 03 Jun 2013 11:50 WIB

Pekerja Indonesia Didominasi Tamatan SD

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
  Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5).   (Republika/Yasin Habibi)
Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Profil pekerja di Indonesia ternyata masih didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah penduduk Indonesia yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah mencapai 54,6 juta orang, lulusan SMP mencapai  20,3 juta orang , lulusan SMA 17, 8 juta orang, dan lulusan SMK sebanyak 10, 2 juta orang.

Sedangkan   penduduk bekerja dengan pendidikan diploma  ada 3,2 juta orang dan yang sarjana ada 7,9 juta orang.

Meski didominasi oleh pekerja lulusan SD, Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar mengatakan kualitas pekerja harus tetap ditingkatkan secara bertahap. Salah satunya, Muhaimin mengungkapkan, dengan pemberian pelatihan wirausaha produktif bagi mereka para pekerja yang hanya mampu menamatkan pendidikan hingga bangku SD.

“Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama lulusan SD yang jumlahnya masih cukup besar di Indonesia,” kata Muhaimin dalam rilis yang diterima Republika Senin (3/6).

Muhaimin mengatakan untuk mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi  (Kemenakertans) terus berkomitmen untuk mewujudkan penciptaan 10.000 orang wirausaha baru per tahun di 33 propinsi  melalui bantuan pelatihan dan pembinaan yang diharapkan nantinya para  wirausaha itu akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Lebih lanjut Muhaimin mengatakan  saat ini wirausaha di Indonesia masih berjumlah 570.339  orang. Jumlah ini hanya mencapai  0,24% dari jumlah penduduk Indonesia sejumlah 237,64 juta orang. Padahal sebuah  bangsa akan maju dan sejahtera apabila minimal 2% jumlah penduduk.

“Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4.18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama,” kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, program unggulan yang dikembangkan dalam pembinaan kewirausahaan oleh Kemnakertrans meliputi pelatihan usaha mandiri pelatihan teknis dan manajerial tenaga kerja, padat karya produktif, pemagangan, teknologi tepat guna dan  pendampingan serta pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi masyarakat.

Sebagai bentuk  dukungan program pendampingan wirausaha ini, Kemnakertrans akan  mengerahkan 3.132 orang instruktur yang ada di BLK yang tersebar di 13 BLK UPTP milik Kemnakertrans dan 252 BLK UPTD milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

 Muhaimin menambahkan program pendampingan wirausaha  bagi para pekerja tamatan SD akan dilakukan oleh para instruktur pelatih yang kompeten dan dilakukan melalui  praktek kerja yang terus menerus dimonitor dan difollow up sehingga kemajuan pelatihannya menjadi terukur. Setelah mengikuti proses pelatihan, para calon wirausaha tersebut dituntut untuk mempraktekan teori-teori pelatihan yang disesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuannya masing-masing.

"Dengan semangat kewirausahaan yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing, para pelaku wirausaha ini diharapkan menjadi ujung tombak sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi yang mampu menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement