Senin 03 Jun 2013 09:34 WIB

JK: 'Sound System' Separuh Masjid di Indonesia Tak Layak

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang muazin saat mengumandangkan azan di salah satu masjid di Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supri
Seorang muazin saat mengumandangkan azan di salah satu masjid di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan masjid di Indonesia  tak punya peralatan sound system yang mumpuni. Suara Azan dan khotbah yang terdengar pun dinilai pecah sehingga tidak jelas.

Padahal, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menjelaskan, kualitas sound system sangat menentukan konsentrasi jamaah masjid yang ada disana. "Ada 50 persen dari seluruh masjid di Indonesia sound systemnya tidak bagus," ujarnya, pekan lalu.

Saat  mengunjungi ribuan masjid yang ada di Indonesia, JK menjelaskan, banyak masjid yang sound systemnya kurang bagus. Hanya dalam jarak beberapa meter saja, sudah tidak terdengar apa yang disampaikan oleh khatib.

Begitupun seruan Azan. Hanya bisa didengar oleh lingkungan terdekat masjid saja. Bahkan ada beberapa yang suaranya cempreng dan membuat panggilan sholat ini terasa tak merdu di telinga.

Menurutnya, perbaikan fasilitas masjid ini menjadi penting diperhatikan. Ia kini telah menyiapkan rencana untuk memperbaiki masjid-masjid yang punya masalah sound system seperti ini. "Ada sekitar 15 ribu masjid yang akan kami bantu," ujarnya.

Bantuan yang diberikan yakni peralatan akustik, yaitu serangkaian peralatan sound yang bisa menghasilkan suara yang lebih jernih. Terdiri dari peralatan sound yang profesional, akustik ruangan yang memadai, pemasangan yang tepat, setting dan adjustment optimisasi sound. 

Mantan Wakil Presiden RI ini pun menuturkan telah menyiapkan rencana anggaran untuk program ini. "Dibutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar," ujarnya.

Hingga kini, program ini sudah sampai dalam tahap perencanaan dan pemesanan produk akustik untuk masjid tersebut. Menurutnya, ini adalah salah satu program yang diunggulkan oleh DMI dalam tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement