REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Peralihan musim dari hujan ke kemarau berdampak pada peningkatan sejumlah penyakit. Salah satunya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah kasus penderita DBD selama rentang Januari-Mei lalu mencapai sebayak 230 orang.
"Pada musim pancaroba dikhawatirkan kasus DBD meningkat," ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Sukabumi, Irma Agristina, kepada wartawan.
Meskipun kata dia saat ini belum terjadi lonjakan kasus. Sebab, jumlah kasus DBD hingga Mei ini masih jauh dari total keseluruhan penderita pada tahun sebelumnya sebanyak 962 orang.
Irma berharap, pada musim pancaroba ini masyarakat melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kedua upaya ini dinilai lebih efektif dalam memberantas nyamuk DBD dibandingkan fogging.
Selain DBD, Irma menambahkan, Dinkes juga mewaspadai penyebaran penyakit Chikungunya. Bahkan, kasusnya telah melebihi penyakit DBD. Warga yang terkena Chikungunya di sepanjang Januari hingga Mei mencapai sebayak 399 orang.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta masyarakat menggiatkan kembali gerakan Jumat bersih (Jumsih). Kegiatan tersebut dinilai positif dalam rangka menncegah penularan berbagai penyakit akibat lingkungan yang kotor.