Ahad 02 Jun 2013 18:36 WIB

Bandung akan Bangun Pusat Ekonomi Kreatif

 Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif lampu boneka daur ulang limbah kayu dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif lampu boneka daur ulang limbah kayu dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung akan membangun Pusat Ekonomi Kreatif di kawasan Ujungberung sebagai upaya untuk mendorong penciptaan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan nilai tambah produk kreatif Kota Bandung.

"Pusat Ekonomi Kreatif nantinya akan menjadi ruang ekonomi kerakyatan yang terpadu dan menekan rentenir," kata Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda di Bandung, Ahad (2/6).

Pusat ekonomi kratif itu, kata Ayi, sebagai bentuk menciptakan lapangan pekerjaan khususnya bagi para pelaku usaha kreatif yang selama ini terpencar di Kota Bandung. Melalui sentra ekonomi kreatif itu, para pelaku usaha kreatir didorong untuk membentuk sebuah komunitas yang bisa meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk mereka.

"Bandung merupakan kota kreatif, sebagian sudah eksis dan bisa menciptakan pasar, namun sebagian masih perlu difasilitasi," ujar Ayi.

Pembagunan fasilitas sentra ekonomi kreatif di kawasan Ujungberung itu juga akan diikuti dengan pengembangan infrastruktur pendukungnya yang sejalan dengan pengembangan kawasan Kota Bandung bagian timur. Pengembangan kawasan Kota Bandung saat ini tinggal menyisakan kawasan timur, setelah kawasan barat dipastikan telah tertutup untuk pengembanan kawasan ekonomi itu karena sudah cukup padat.

Selain itu, Kota Bandung juga komitmen untuk melakukan pembenahan pedagang kaki lima (PKL) melui prgram P3SER di Gedebage sebagai bentuk revitalisasi pasar tradisional. "Pendekatan dalam pembenahan PKL dilakukan melalui penataan bukan penertiban, mereka diarahkan untuk menempati lapak yang dipusatkan di Gedebage," tuturnya.

Lebih lanjut Ayi menyebutkan pemerintah tidak mencari untung dalam revitalisasi pasar tradisional yang dilakukan melalui anggaran APBD dan fasilitas gratis bagi para pedagang. "Penataan kawasan perdagangan itu merupakan salah satu persoalan Kota Bandung yang menjadi fokus perhatian ke depan," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement