Ahad 02 Jun 2013 15:15 WIB

'BLSM Jangan Diberikan Jelang Pemilu'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).
Foto: Antara/Eric Ireng
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Satya Widya Yudha mengatakan, sebagai kompensasi akibat kenaikan harga BBM, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

“Namun pemberian BLSm jangan sampai diberikan hingga menjelang pemilu 2014,” katanya di Jakarta, Ahad, (2/6). BLSM, terang Satya, sebaiknya juga diberikan paling lama antara tiga hingga empat bulan. Sebab BLSM ini diberikan untuk mengatasi inflasi kejut yang membuat harga-harga barang tiba-tiba naik.

Pemberian BLSM, kata Satya, tidak boleh diberikan hingga menjelang Pemilu 2014 agar tidak disalahgunakan. Menurutnya, jangan sampai BLSM yang diberikan diakui sebagai pemberian partai tertentu.

“Makanya BLSM jangan sampai molor diberikan hingga Januari atau Febuari 2014 sebab itu tahun politik. Kalau sampai masuk tahun politik ini tidak fair, jadi lebih baik diundur saja sampai setelah Pemilu,” ujar Satya.

BLSM ini, terang Satya, hanya untuk menolong rakyat miskin pada jangka pendek. Pemerintah harus membuat program jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur desa, infrastruktur energi, dan pengalihan penggunaan BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement