REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebagai salah satu kota mandiri yang tengah berkembang di Indonesia, Depok pun masih memiliki sejumlah persoalan yang harus dicarikan jalan keluarnya. Salah satunya yaitu masalah pengangguran.
Diakui Pemerintah Kota (pemkot), jumlah pengangguran di Kota Belimbing ini masih banyak. Setidaknya angka pengangguran di Depok, sekitar enam atau delapan persen dari 1,8 juta jiwa penduduk Depok.
Kepala Seksie Penempatan Perluasan Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Depok, Isye Widayati mengatakan, jika dihitungkan persentase tersebut, berarti ada sekitar 83 ribu jiwa yang menganggur.
Ia menerangkan, untuk mengatasi problem pengangguran di Depok itu, pihaknya pun melakukan berbagai cara. Salah satunya yaitu dengan menyelenggarakan festival lowongan pekerjaan atau job fair.
"Ya Job fair-nya Kota Depok. Untuk menanggulangi masalah para pencari kerja di sini," ujar Isye kepada Republika, saat ditemui di sela-sela Job Fair Disnakertrans Depok, yang diselenggarakan di Depok Town Center (DTC), Sawangan, Depok.
Ia menjelaskan, Job Fair yang berlangsung selama tiga hari tersebut, bertujuan untuk memfasilitasi dua belah pihak yang saling membutuhkan, yaitu para pencari kerja (pencaker) dan para perusahaan.
Tak hanya mengesankan, penduduk Depok saja yang membutuhkan pekerjaan. Di Job Fair Kota Depok ini, jelas Isye, Disnakertrans sengaja mengundang perusahaan-perusahaan yang juga memang membutuhkan pegawai. Setidaknya, ada 50 perusahaan dari berbagai macam bidang usaha, yang bergabung dalam acara ini.
Menurut Isye, Job Fair merupakan bursa atau festival pencarian kerja yang benar-benar adil. Dalam Job Fair, tidak ada campur tangan Disnakertrans Kota Depok sebagai pihak fasilitator, terhadap penerimaan para pelamarnya.
"Penerimaan pegawai yang fair, Job fair. Jadi, perusahaan dapat terima langsung calon-calon pegawai mereka. Tidak ada intervensi. Bahkan, pelamar juga langsung tes di sini," kata Isye menjelaskan.
Ia berharap, agar dengan diselenggarakannya festival pencarian kerja ini, maka puluhan ribu pengangguran Kota Depok itu dapat terserap.
Jika para penduduk Depok yang menganggur tersebut banyak diterima perusahaan yang ada, maka persentasenya pun berkurang. "Harapannya, Job fair mampu mengurangi pengangguran. Agar banyak juga yang diterima," tuturnya.
Isye mengungkapkan, target yang harus dipenuhi atas Job Fair yaitu, setidaknya mampu menarik 1.000 pelamar per harinya untuk turut berpartisipasi. Dari Job Fair yang telah berjalan sejak Rabu (29/5) lalu, ternyata peminatnya pun banyak.
Hingga Kamis (30/5) siang saja, tercatat, sudah sebanyak 3.000 pelamar menyerahkan Curriculum Vitae (CV)-nya pada Disnakertrans Depok. "Rabu (29/5), pelamarnya saja 1.400 orang," tuturnya.
Job Fair Depok ini akan berakhir di Jumat (31/5). Untuk dapat berpartisipasi di dalamnya pun, para pelamar tidak dipungutkan biaya alias gratis. "Hanya tinggal menyerahkan satu kopian CV mereka kepada petugas atau menunjukkan SMS acara yang sudah diberikan," ucap salah seorang petugas Job Fair di DTC.
Isye menambahkan, penyelenggaraan bursa kerja Depok ini menjadi agenda rutin tahunan Pemkot Depok. "Setahun, satu dua kali kita selalu adakan Job Fair," katanya.
Pada 2013, pengujung Mei merupakan sesi perdana yang dipilih Disnakertrans Kota Depok realisasikan Job Fair. Kemungkinan, Job Fair Kota Belimbing yang kedua akan berlangsung September atau Oktober 2013 mendatang.