Kamis 30 May 2013 19:18 WIB

Rhoma Irama: Pemerintahan SBY Konsisten Berantas Korupsi

Rhoma Irama
Foto: Republika /Tahta Aidilla
Rhoma Irama

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bakal calon presiden, Rhoma Irama mengatakan, pemerintahan sekarang ini sudah sangat konsisten dalam pemberantasan korupsi, karena hampir setiap saat banyak kasus yang terungkap.

"Bahkan, dalam kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sudah banyak pejabat pemerintah yang masuk penjara akibat korupsi," kata Rhoma Irama saat berbicara pada dialog kebangsaan Meluruskan Jalan Reformasi di Palembang, Kamis (30/5).

Dialog yang dilaksanakan Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa Sumatera Selatan itu diikuti ratusan pemuda dan mahasiswa se-Kota Palembang.

Si Raja Dangdut itu mengatakan, sekarang ini sudah terbentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus yang merugian uang negara tersebut. Karenanya, pemerintahan sekarang sudah komitmen dalam pemberantasan korupsi, sehingga itu harus terus dikawal terutama mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Namun di balik semua itu, kata Rhoma, korupsi masih saja berlanjut dan hampir terjadi di seluruh pemerintahan termasuk organisasi. Bahkan, hampir setiap saat dugaan merugikan uang negara tersebut terus berlanjut sehingga itu perlu diberantas bersama.

Sehubungan itu, kondisi tersebut harus menjadi pekerjaan rumah bersama, sehingga bangsa Indonesia semakin maju.

Dalam kesempatan itu Rhoma mengatakan, dalam era reformasi sekarang. "Bukan saja korupsi menjadi sorotan utama, tetapi berbagai persoalan bangsa sudah banyak yang perlu dibenahi," tutur Rhoma.

Demokrasi menurutnya sudah kebablasan dan kehidupan jauh dari nilai-nilai keadilan sosial dan kebangsaan. Melihat kondisi tersebut, maka pendidikan moral perlu terus ditanamkan kepada seluruh anak bangsa termasuk generasi penerus yang ada, sehingga citra Indonesia dikenal ramah dan berbudaya tidak hilang.

Moral merupakan inti dalam memajukan kehidupan bangsa karena sepintar apapun sumber daya manusia yang dimiliki, tanpa adanya akhlak pada akhirnya akan rusak. Alasan itu membuatnya terpanggil dan siap maju sebagai bakal calon Presiden pada pemilihan umum 2014.

Sementara guru besar IAIN Raden Fatah Palembang, Prof Djalaluddin mengatakan, memang perjalan sejarah bangsa cukup miris sekarang ini. Hal ini karena nilai-nilai kebangsaan sudah hilang terutama terhadap generasi muda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement