REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mendukung rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, jika memang keputusan tersebut harus diambil.
"Saya yakin pemerintah sudah memperhitungkannya. Jika memang keputusan (kenaikan harga BBM) itu harus diambil untuk menghindari negara bangkrut, silahkan," kata Kiai Said di Jakarta, Kamis (30/5).
Terkait rencana pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM subsidi, dengan tegas Kiai Said menyampaikan penolakan. Karena sifatnya yang tidak mendidik, BLSM dinilai bulan solusi yang tepat. "BLSM itu hanya obat masuk angin saja, saya tidak setuju," tandas Kiai bergelar Doktor lulusan Universitas Ummul Qura', Mekah, tersebut.
Lebih lanjut Kiai Said mengatakan, pemerintah dituntut bisa menciptakan penyeimbang yang tepat atas kenaikan harga BBM, semisal menekan kemungkinan terkereknya harga kebutuhan pokok. "Dengan menaikkan harga BBM, subsidi yang dikeluarkan juga bisa ditekan. Alihkan penggunaan subsidi itu secara tepat, seperti peningkatan mutu pendidikan, harga pupuk dan listrik jangan dimahalkan, dan kebutuhan di masyarakat lainnya harus bisa dijamin," ujarnya mengakhiri.