Kamis 30 May 2013 15:00 WIB

Jokowi Ancam Tutup Gedung tak Bersumur Serapan

Sejumlah pekerja mengerjakan proyek sumur resapan di halaman depan Balai Kota, Jakarta, Senin (22/1).   (Republika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek sumur resapan di halaman depan Balai Kota, Jakarta, Senin (22/1). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengancam akan menutup gedung-gedung yang pemilik atau pengelolanya tidak bersedia membuat sumur resapan.

"Kalau bandel, tutup saja. Bikin sumur resapan murah meriah saja kok sulit," ujar Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, di Jakarta pada Kamis.

Namun, Jokowi mengaku hingga saat ini belum mendengar atau mendapat laporan adanya pemilik atau pengelola gedung yang membandel tidak mau membuat sumur resapan.

Jokowi mengatakan pengadaan sumur resapan di gedung-gedung Jakarta sudah tercantum dalam peraturan gubernur. Dalam peraturan tersebut, pengajuan izin mendirikan bangunan (IMB) harus disertai dengan pembuatan sumur resapan.

"Gedung-gedung yang sudah berdiri itu juga akan dilihat apakah sudah ada sumur resapannya. Kalau belum ada, harus buat,'' katanya. ''Kalau gedung yang IMB-nya sedang diajukan kan lebih mudah. IMB tidak akan turun sebelum ada sumur resapan."

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang memulai untuk bisa memanen air. Salah satu program yang sedang berjalan saat ini adalah pembenahan Waduk Pluit dan pengadaan sumur resapan di gedung-gedung.

"Setiap gedung harus ada sumur resapan supaya air hujan tidak mengalir di permukaan tapi masuk ke tanah,'' katanya. ''Air hujan yang sudah terlanjur masuk ke sungai ditampung di waduk untuk digunakan sebagai air baku. Namun, kalau waduknya seperti Pluit bagaimana bisa dipanen."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement