REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengatakan media penyiaran jangan mengorbankan kepentingan masyarakat untuk sebuah alasan persaingan dan keuntungan.
"Saat ini penting bagi media penyiaran memikirkan pentingnya edukasi publik dalam sebuah komunitas," kata Tifatul saat memberikan sambutan pada pelaksanan "Asia Media Summit" di Manado, Rabu (29/5).
Selain itu, ia menyampaikan media penyiaran juga harus memikirkan tentang hubungan manusia agar tetap menjaga harmonisasi antarnegara dan agama. Tifatul menambahkan topik penting yang akan didiskusikan dalam "Asia Media Summit" ini adalah etika media.
"Karena itu dari diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi tentang peran strategis media, karena media mempunyai kekuatan yang mampu mengkreasikan interaksi yang saling menguntungkan, saling memahami dan saling memberikan manfaat di tengah keberagaman komunitas.
"Media penyiaran harus memiliki idealisme untuk merasakan hak masyarakat untuk mengetahui, mendapatkan informasi serta hiburan. Karena itu media harus memberikan layanan informasi dan hiburan yang berisikan nilai-nilai mendidik, menginspirasi, mencerahkan, serta memberdayakan masyarakat," jelas Tifatul.
Topik lainnya yang akan didiskusikan pada pelaksanaan "Asia Media Summit" menurut menteri adalah literasi media. Pertumbuhan media penyiaran yang teramat cepat, butuh pemahaman yang cukup dari masyarakat terhadap media, karena itu dalam perkembangannya informasi yang disajikan harus berorientasi pada kepentingan publik dan memberi ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi.
"Hal ini tidak bisa dielakkan lagi. Publik harus tahu dan mampu menggunakan serta memanfaatkan informasi dan hiburan secara lebih efektif dan strategis untuk mendorong sebuah perubahan," harap Tifatul.