Rabu 29 May 2013 15:29 WIB

Perpustakaan Rusak di Semarang Didesak Diperbaiki

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
Mahasiswi di perpustakaan.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Mahasiswi di perpustakaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang mendesak pemerintah kabupaten (pemkab) Semarang segera memperbaiki fasilitas pendidikan yang rusak di SDN Tegaron 01, Kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang.

Sebab pascakerusakan yang terjadi akibat tanah longsor, dua unit fasilitas pendukung sekolah ini rusak berat. Masing-masing perpustakaan sekolah dan gudang tempat penyimpanan alat peraga pendidikan.

"Sarana dan prasarana sekolahan merupakan tanggung jawab pemerintah, beli mobil saja mampu, mengapa untuk sekolah tidak ada anggaran?" tegas Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Zainal Abidin, di Ungaran, Rabu (29/5).

Dewan pendidikan, Zainal menjelaskan, sangat berharap kerusakan fasilitas pendukung pendidikan ini dibangun sebelum tahun ajaran baru Agustus 2013 mendatang. Pemkab diminta menggunakan anggaran tidak terduga (TT) karena kerusakan ini termasuk dampak bencana alam.

Ia juga menyampaikan, bila tanah di sekitar bangunan dinilai labil, Dewan Pendidikan menyarankan untuk memanfaatkan lahan bengkok bagi pembangunan sekolah baru. "Sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu karena dampak bencana ini," ujarnya.

Sementara itu, perbaikan bangunan perpustakaaan SDN Tegaron 01, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang –paling cepat— baru akan dilaksanakan bulan Oktober nanti.

Sebab Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Semarang memastikan dana perbaikan bangunan fasilitas belajar ini masih menunggu APBD Perubahan 2013.

"Kalau pada Perubahan APBD nanti masih ada anggaran, akan dialokasikan ke sana (red; perbaikan perpustakaan SDN Tegaron)," ujar Kasi Sarana dan Prasarana (sarpras) SD, Disdik Kabupaten Semarang, Riyadi, di ruang kerjanya.

Menurut dia, terkait kerusakan dua bagunan SDN Tegaron sudah ditindaklanjuti dengan peninjauan ke lokasi oleh Bupati dan Kabid SD Disdik Kabupaten Semarang, Supandi, Selasa (28/7) petang.

Harapannya, Riyadi melanjutkan, segera dilakukan upaya penanganan perbaikan bangunan yang rusak, termasuk sejumlah perabot yang ada di dalamnya.

Untuk menangani kerusakan ini, telah diinstruksikan sumber pendanaannya masih menunggu APBD perubahan, bulan Agustus nanti. Pihaknya berharap pada anggaran perubahan ini masih ada alokasi untuk perbaikan bangunan perpustakaan SDN Tegaron.

"Jika berjalan sesuai harapan, maka pekerjaaan perbaikan ini baru dapat dilaksanakan setidaknya baru akan dilaksanakan antara bulan Agustus hingga Oktober nanti," ujarnya.

Terkait berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan ini, Riyadi mengaku belum dapat menghitung secara rinci. Sebab selain fisik bangunan juga ada perabot yang ada di dalamnya berikut buku dan sejumlah alat peraga pendidikan siswa.

Khusus bangunan perpustakaan, masih jelasnya, sudah dapat dikalkulasi dan diperkirakan menghabiskan anggaran hingga Rp 114 juta dan perabotnya mencapai Rp 12,5 juta.

Untuk buku-buku dan alat peraga belum dapat ditaksir berapa biaya yang sudah dikalkulasi satu ruang perpus Rp 114 juta dan perabotnya sekitar Rp 12,5 juta. Sedangkan untuk buku- buku perpustakaan berikut sejumlah alat peraga belum dapat diketahui. "Karena masih diinventarisir apa saja yang rusak," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement