REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengungkapkan modus utama derek liar yang biasa beroperasi di jalan tol. Menurut Rikwanto, derek liar sudah menjamur tidak hanya di jalan tol, tetapi juga di jalan umum dengan modus yang sudah dapat ditebak.
Rikwanto mengatakan, biasanya modus mereka adalah menghampiri kendaraan yang berhenti di pinggir jalan tol ataupun jalan umum. Mereka menawarkan bantuan kepada korban untuk diderek mobilnya. "Mereka aktif beroperasi di jalan tol dan umum untuk mencari korbannya," katanya, Rabu (29/5).
Rikwanto mengatakan, para derek liar tersebut membantu kendaraan yang bermasalah hingga menyebabkan mogok dengan imbalan yang melebihi harga yang sesuai dengan ketentuan PT Jasamarga. Mereka cenderung memaksa korbannya untuk memakai jasanya.
Ia melanjutkan, bahkan para derek liar sampai pada titik membuat korban tidak berdaya atau tidak ada pilihan selain menggunakan jasa mereka. "Bahkan, ada yang sengaja membuat mobil korban mogoknya semakin parah," katanya.
Sebelumnya, mobil Daihatsu Espass milik korban bernama IHS berhenti di bahu jalan untuk buang air kecil di jalan tol Jagorawi Km 4, Jakarta Timur (27/5) lalu. Tiba-tiba, segerombolan penderek sudah menyangkutkan rantai terhadap mobil itu.
Bahkan, pelaku derek liar tersebut berani menghardik dua petugas polisi yang mencoba menghalangi aksi mereka di dekat gerbang tol Cawang, Jakarta Timur.