REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo) Freddy Tulung mengatakan, filter utama di tengah derasnya arus informasi adalah diri sendiri.
"Kalau perlu jangan mengalami keterbatasan informasi. Tapi malah sekarang kebanjiran informasi. Saking banyaknya informasi, tidak diketahui lagi mana informasi yang baik dan mana yang buruk," kata dirjen pada acara "talkshow" menuju era baru penyiaran, di Auditorium Universitas Sam Ratulangi Manado, Selasa (28/5).
Dia mengatakan, penetrasi media tertinggi masih dipegang jaringan televisi dengan 95 persen, dan tinggal lima persen yang belum dijangkau, sementara kedua terbesar adalah radio meski agak "stagnan" yaitu 47 persen.
Penetrasi surat kabar menurut dirjen semakin menurun menjadi 25 persen setelah hadirnya internet, sedangkan intenet sebesar 24 persen namun harus diingat bahwa perkembangannya meningkat tajam.
Dia mengatakan, penetrasi yang tidak kalah hebatnya adalah telepon seluler yang mencapai 104 persen, angka ini mengartikan jumlah kepemilikan "handphone" orang Indonesia mencapai 240 juta, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk sebesar 240 juta, serta kehadiran "smart phone" yang dilengkapi dengan basis data dan internet yang bisa diakses di mana dan kapan saja.
"Pengguna internet di akhir tahun ini telah mencapai 82 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu sekitar 62 juta orang. Penggunaannya akan semakin meningkat," katanya.