Senin 27 May 2013 23:12 WIB

Pengamat Perkirakan Banyak Pemilih Pemula Apatis

Sejumlah Ketua umum Partai berfoto bersama dengan membawa no urut usai Pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sejumlah Ketua umum Partai berfoto bersama dengan membawa no urut usai Pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi, memperkirakan banyak pemilih pemula bersikap apatis yakni tidak menggunakan hak suaranya atau golput pada pemilu 2014.

"Pertimbangannya, banyak pemilih pemula yang berpandangan belum menemukan partai politik yang cocok atau kecewa dengan perilaku sejumlah politisi yang tersandung kasus korupsi selama ini," kata J Kristiadi usai diskusi "Pilar Negara: Mengatasi Apatisme Politik terhadap Parpol" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (27/5).

Menurut dia, pemilih pemula yang jumlahnya sekitar 30 juta jiwa pada 2014 adalah aset potensial untuk diperebutkan. Karena itu, partai-partai politik harus bisa meyakinkan para pemilih pemula untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya.

"Salah satu upaya meyakinkan para pemilih pemula, adalah dengan memperbaiki citra partai yakni menghapus persepsi korupsi," katanya. Dia mengakui, sikap masyarakat, termasuk pemilih pemula menjadi apatis terhadap partai politik karena perilaku sejumlah politisinya yang melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepostisme (KKN).

Perilakunya ini, kata dia, terlihat dari cukup banyak kepala daerah yang diusung oleh partai politik tersandung kasus hukum, baik sebagai tersangka maupun terpidana. Menurut dia, sikap apatisme masyarakat ini membuat tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepada daerah menjadi rendah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement