Senin 27 May 2013 23:15 WIB

DPRD: Elpiji 3 Kilogram Bukan untuk Orang Kaya

Pekerja memindahkan tabung gas elpiji 3 kg ke dalam gudang di Cipinang, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memindahkan tabung gas elpiji 3 kg ke dalam gudang di Cipinang, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Keluarga atau warga masyarakat yang tergolong mampu diminta jangan mengunakan gas elpiji bersubsidi yang merupakan jatah bagi mereka kurang mampu atau tergolong miskin.

Permintaan itu dari Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel H Puar Junaidi, di Banjarmasin, Senin (27/5), menanggapi persoalan gas elpiji dengan tabung isi tiga kilogram.

"Gas elpiji tabung isi tiga kilogram itu sebenarnya untuk golongan masyarakat menengah ke bawah atau kurang mampu dan miskin. Jadi bukan buat orang-orang yang berkemampuan atau kaya," tandasnya.

Karenanya Ketua Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi (termasuk bahan bakar minyak/gas) itu, menyayangkan urang-urang mampu ikut mengambil jatah mereka yang kurang mampu atau miskin.

"Oleh karena urang-urang mampu juga menggunakan gas elpiji bersubsidi, sehingga jatah mereka yang semestinya mendapat hak tersebut menjadi berkurang dan membuat gejolak harga elpiji tabung isi tiga kilogram," lanjutnya.

Mengenai kenaikan harga elpiji tabung isi tiga kg di Banjarmasin dan sekitarnya, anggota DPRD Kalsel dua periode dari Partai Golkar itu menganggap tidak masalah, asalkan jangan terlalu tinggi dan bukan di pangkalan.

Begitu pula masalah kelangkaan elpiji terutama tabung isi tiga kilogram, hendaknya menjadi perhatian pihak berwenang yang terkait, agar tidak membuat masyarakat galau.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement