REPUBLIKA.CO.ID, LABUHAN BAJO -- Ada kebiasaan masyarakat kita yang cukup mengganggu jika bertemu dengan wisatawan, apalagi yang berasal dari mancanegara.
Apa itu? Menarik-narik baju. Yah, kebiasaan ini, entah berawal dari mana. Dan hampir hampir di semua daerah, pemandangan anak-anak kecil yang menarik-narik baju wisatawan kerap terlihat.
Tampaknya, mantan Wakil Presiden RI ke 10, HM Jusuf Kalla juga sering memperhatikan hal itu. Merasa tak nyaman dengan pemandangan seperti itu, JK -- demikian dia kerap disapa— pun mengeluarkan ultimatum.
‘’Jangan ditarik-tarik baju wisatawan itu. Kalau ketemu turis, kalian harus bersikap ramah,’’ ujar JK saat menghadiri peletakan batu pertama pembanguna Desa Wisata Komodo, di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (27/5) seperti dikutip dari rilis media officer JK.
Selain berpesan untuk bersikap ramah, JK meminta anak-anak di Pulau Komodo untuk bersekolah dan punya keterampilan. Bekal tersebut, menurutnya, akan membuat masyarakat pulau ini akan lebih maju. ‘’Setidaknya, mulailah belajar berbahasa Inggris,’’ kata JK.
JK datang ke Pulau Komodo, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu serta Dirut BNI, Gatot M Suwondo.
Di hadapan masyarakat Pulau Komodo, JK mengulangi lagi kalimatnya ketika menggerakkan orang-orang untuk mengirim SMS sebanyak-banyaknya agar Komodo terpilih dalam New Seven Wonder pada 2011 lalu.
JK mengatakan, Komodo tidak tahu dirinya disebut ajaib dan juga tidak menikmatinya. Namun yang akan mengambil manfaatnya adalah masyarakat di Labuan Bajo dan jadi kebanggaan Indonesia.
Artinya, jika ada turis datang, mereka naik kapal lalu turun melihat komodo lalu kembali lagi ke kapal, maka itu tidak seberapa manfaatnya. Menurutnya, masyarakat Labuan Bajo terutama di Desa Wisata Komodo harus merasakan manfaat lebih dari kedatangan turis-turis, dan tidak hanya melihat komodo.