Senin 27 May 2013 16:48 WIB

BLSM Seperti Memberikan Permen kepada Anak Kecil

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Karta Raharja Ucu
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI dari Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menyindir rencana pemerintah yang akan memberikan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menurut Melchias, kompensasi kenaikan harga BBM seharusnya jangan hanya BLSM. "Buat saya, BLSM hanya semacam anak kecil dikasih permen, terus diam. Sama seperti anak yang masih bayi, dikasih susu terus diam. Kita jangan model begitu lagi," ujar Melchias dalam rapat kerja antara pemerintah serta Bank Indonesia dengan Komisi XI DPR di ruang rapat Komisi XI, Kompleks Parlemen Senayan, Senin (27/5).

Melchias mengatakan, walaupun pimpinan DPR setuju dengan beragam kompensasi yang ditawarkan pemerintah, namun tidak dengan anggota DPR. "Dalam hati nuraninya, hati anggota DPR belum tentu semuanya setuju," kata legislator asal Nusa Tenggara Timur tersebut.

Dari pada memberikan BLSM kepada masyarakat, Melchias menyarankan agar pemerintah membuat program-program padat karya seperti masa orde baru. Suka tidak suka, masyarakat akan bekerja dan penghasilannya dapat dibelanjakan untuk mendongkrak konsumsi rumah tangga. "Berani tidak menteri keuangan out of the box?," tanya Melchias.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement