Senin 27 May 2013 15:30 WIB

Bejat! Oknum Guru Cabuli 17 Siswi SD Beji

Rep: Alicia Saqina/ Red: Citra Listya Rini
Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tindak kejahatan seksual terhadap anak-anak kembali terjadi di Kota Depok. Kali ini aksinya dilakukan oleh seorang guru laki-laki yang mengajar di kelas V B SD Negeri 4 Beji, Jalan Jawa, Beji Utara, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, pelaku yang merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut bernama Bachtiar Muslim (BM). Bachtiar telah lima tahun menjadi PNS.

Menurut pengakuan sejumlah murid kelas V SD N 4 Beji yang diajar pelaku, setidaknya terdapat 17 siswi yang menjadi korban perilaku amoral Bachtiar. Tetapi, akhirnya yang datang dan berani melaporkan perilaku bejat Bachtiar ke muka hukum baru tujuh siswi.

Seorang siswi kelas V SD N 4 Beji yang tidak menjadi korban, Zessy Susanti, mengatakan, perilaku tidak terpuji Bachtiar berlangsung saat ia mengajar materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Zessy menjelaskan, saat mengajar IPA, Bachtiar menyuruh setiap siswinya maju ke depan kelas dan berdiri di mejanya.

''Kita dipanggil satu-satu itu, bawa buku untuk dikasih penjelasan. Nanti diberitahu mana jawaban yang benar dan salah. Nah di situ, pas berdiri tangannya pak guru masuk-masuk ke dalam rok,'' kata Zessy saat ditemui Republika di depan Kantor Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok, Jawa Barat, Senin (27/5).

Ia menjelaskan, bahkan pria berusia 28 tahun itu telah berulang kali melakukan perbuatan asusila tersebut. Setiap kali anak-anak perempuan dipanggil, maka pak guru melakukannya.

Zessy menerangkan, hal yang terparah yaitu saat Bachtiar memberikan penjelasan, nilai seorang siswi akan dibenarkan jika mau menjadi korbannya. Beruntungnya, siswi yang mengenakan hijab ini berani menolak.

''Pas saya maju (nama Zessy tidak dipanggil Bachtiar), saya malah dibilang datang tak dijemput pulang tak diantar. Saya langsung saja bilang, bagaimana pak ini jawaban saya, benar tidak. Pak guru bilang salah,'' cerita siswi berkacamata ini.

Padahal, Zessy yakin jawabannya benar. Zessy justru mendapatkan nilai yang kurang, sebab telah menolak permintaan Bachtiar itu.

Tak hanya itu, bahkan siswi berumur 11 tahun ini mengungkapkan, salah satu temannya yang menjadi korban bejat pelaku ialah puteri dari Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Roy Pangharapan. LG, puteri Roy, bercerita pada teman-temannya tentang perilaku Bachtiar Jumat, (24/5). 

Awalnya semua siswi yang menjadi korban kejahatan seksual pria yang belum menikah itu, tak berani bercerita. Namun, karena siswa-siswa teman sekelas mereka banyak yang melihat langsung kejadian, maka para siswi berani mengaku.

Zessy pun mengadukan hal ini kepada ibunya, Sukati. Akhirnya melalui orangtua Zessy juga, hal ini diberitahukan kepada orangtua lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement