REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Arus protes atas pemberian penghargaan world statesman award dari Appeal of Conscience (AFC) Foundation kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan tanggapan langsung dari kepala negara.
Presiden SBY meminta agar penghargaan tersebut bisa diterima sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat Indonesia melalui presidennya. Ia meyakini penghargaan tersebut tidak datang secara instan. Lembaga internasional tersebut telah melakukan pengamatan yang seksama kepada Indoensia dari berbagai aspek dalam waktu yang cukup lama.
Presiden SBY meminta agar pemberian penghargaan tersebut tidak dipandang negative. “Dia memberikan penghargaan kepada negara kita, bangsa kita, melalui presidennya. Tentu kita tidak boleh melihatnya secara tidak baik sebenarnya,” katanya sebelum bertolak ke Swedia dan Amerika Serikat, Senin (27/5).
SBY mengatakan alasan AFC memberikan penghargaan dengan berbagai pertimbangan. Misalnya kemajuan demokrasi, komitmen presiden untuk membangun perdamaian, menyelesaikan konflik secara damai, penghormatan pada HAM secara umum, hingga peran internasional.
Karena itu, ia meminta agar penghargaan yang diberikan kepada ia sebagai presiden dianggap sebagai bentuk apresiasi internasional terhadap capaian Indonesia. “Mudah-mudahan bagi saya sendiri, bagi bangsa Indonesia, hal-hal baik yang dilihat oleh dunia itu kita terima,” katanya.
Kalaupun masih ada kekurangan, ia meminta agar ke depannya bisa berbuat lebih keras, serius, dan efektif. “Kita harus berbuat lebih keras lagi, lebih serius, dan efektif lagi untuk memperbaiki yang belum baik di negeri kita ini,” katanya.