REPUBLIKA.CO.ID, Bandung, 27/5 (Antara) - Petir dengan intensitas sambaran tinggi terjadi mengiringi hujan yang terjadi di kawasan Bandung dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.
"Petir terjadi siang maupun malam hari pada saat hujan, cukup menakutkan ," kata Firman salah seorang warga di Baleendah Kabupaten Bandung, Senin.
Menurut dia, petir terjadi pada saat hujan yang tidak begitu deras. Kilatan yang disusul dengan suara menggelegar menjadi fenomena yang mewarnai aktivitas warga Bandung dalam beberapa hari ini.
Meski tidak mengganggu, namun bagi sebagian warga fenomena itu cukup membuat ketakutan, dan memilih beraktifitas di dalam rumah masing-masing.
"Suasana terkadang lebih mengerikan saat langit mendung, hampir gelap, angin kencang dan hujan deras," kata Firman.
Hal senada diungkapkan oleh para ibu rumah tangga yang mengaku khawatir dengan anak-anak mereka yang bersekolah, mengaji atau yang beraktifitas di luar rumah.
Selain itu, para pengendara sepeda motor yang tengah melintas, juga memilih untuk berteduh pada bangunan di pinggir jalan.
Kekhawatiran juga di kalangan petani yang beraktivitas di sawah, mereka memilih pulang lebih awal dan tidak berani bernaung di dangau.
"Petirnya ngeri, menyambar-nyambar. Kami lebih baik tinggalkan sawah menunggu hujan reda. Tinggal di dangau juga ngeri," kata H Amang di Bojongsoang.
Lain halnya dengan warga yang tinggal di dekat bentangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) yang merasakan sambaran
petir tepat di atas rumah mereka.
"Kabel SUTET kan ada penangkal petirnya, perasaan hampir semua petir menyambar kabel penangkal petir di atas. Pokoknya ngeri, belum lagi bila ada angin besar suaranya gemuruh," kata Ny Susan di Ciparay Bandung.
Terkait fenomena petir dan angin kencang yang terjadi pada Mei ini, prakirawan
BMKG Bandung Susiana menyatakan hal itu merupakan fenomena biasa pada masa pergantian musim seperti saat ini.
"Petir dan angin kencang merupakan fenomena biasa, masyarakat diminta waspada dan menghindari beraktivitas di luar rumah saat hujan disertai petir. Juga hindari beraktivitas di bawah pohon yang sudah tua dan lapuk," kata Susi.
sumber : Antara