REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), kembali menempati urutan pertama dalam bursa capres pada pemilu presiden 2014. Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) baru-baru ini menunjukkan, mantan wali kota Solo itu memuncaki daftar pemimpin pilihan hampir di semua segmen masyarakat.
“Jokowi mendapat dukungan tidak saja dari kelas menengah ke bawah, tapi juga dari kelompok kelas atas,” kata Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips J Vermonte, Ahad (26/5).
Survei yang dilakukan pada 9-16 April 2013 itu mengungkap, dukungan publik untuk Jokowi mengalahkan tokoh-tokoh ternama seperti Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, mantan presiden Megawati Sukarnoputri, dan mantan petinggi TNI Prabowo Subianto. Di kalangan responden dengan tingkat pendidikan S1 atau lebih tinggi, Jokowi mendapat dukungan 30,4 persen, disusul Prabowo 15,7 persen, Bakrie 5,9 persen, dan Mega 1 persen.
Untuk responden yang hanya tamatan SLTA, Jokowi mendapat dukungan 29,4 persen, Prabowo 15,6 persen, Bakrie 8,8 persen, dan Mega hanya 2,4 persen. Sumber dukungan untuk gubernur DKI itu paling banyak berasal dari kelompok dengan tingkat pendidikan SLTP. Untuk segmen ini, suara untuk Jokowi mencapai 36,1 persen, disusul Prabowo 11,6 persen, Bakrie 5,8 persen, dan Mega 4 persen.
Di samping itu, Jokowi juga menjadi pilihan teratas di kalangan responden yang tamat SD dan tidak tamat SD. Prabowo hanya berhasil mengungguli Jokowi pada dua segmen, yakni di kalangan responden yang tidak pernah mengenyam sekolah dan mereka yang tamatan diploma. Untuk kalangan tidak sekolah, mantan pimpinan Kopassus ini berhasil mengambil hati 30,9 persen responden, disusul Mega 16,4 persen, Jokowi 14 persen, dan Bakrie 1.8 persen.
Jika dilihat berdasarkan kategori umur responden, Jokowi memperoleh dukungan terkuat di semua segmen, mengalahkan semua ketiga tokoh lainnya tersebut. Seperti di kalangan pemilih pemula (16-22 tahun, red) misalnya, pria itu berhasil memimpin dengan dukungan 34.4 persen, diikuti Prabowo 13,1 persen, Bakrie 9,8 persen, dan Mega 3,3 persen.
Peneliti Senior CSIS menjelaskan, hasil survei CSIS pada Januari 2012 justru menemukan Prabowo sebagai capres terkuat. Namun, pada survei kali ini, dukungan masyarakat lintas sektoral terhadap Jokowi justru melampaui Prabowo. “Inilah fenomena Jokowi,” katanya.