REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Jabodetabek (PT KCJ) akan menerapkan sistem e-ticketing di stasiun Jabodetabek mulai Juni 2013, bersamaan dengan pelaksanaan tarif progresif.
Jelang penerapan kedua kebijakan baru tersebut, PT KCJ telah menerbitkan dua kartu atau tiket elektronik. Kartu pertama berwarna merah untuk Kereta Rel Listrik (KRL) AC dan kartu kedua berwarna hijau untuk KRL ekonomi.
Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo mengatakan, pembelian tiket elektronik yang dinamakan single trip tersebut sama halnya seperti membeli tiket karcis. Penumpang, kata dia, datang ke loket dan menyebutkan stasiun yang dituju. Setelah membayar tarif, petugas loket kemudian akan memberikan kartu elektronik itu.
Selanjutnya, penumpang menempelkan kartu tersebut pada mesin yang akan membuka palang otomatis bagi penumpang. Kartu tersebut harus dibawa penumpang hingga sampai di stasiun tujuan.
Sebab, untuk keluar dari stasiun, penumpang wajib memasukkan kembali kartu tersebut ke dalam mesin. Jika tidak, maka palang otomatis tidak akan terbuka.
Tri juga mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi jika ada penumpang yang turun melebihi jumlah stasiun yang seharusnya. "Nanti ada petugas yang akan handle itu, apabila ada penumpang yang turun tidak sesuai dengan tarif yang dibayar," kata dia.
Menurut dia, uji coba tiket elektronik ini sudah dilakukan sejak April 2013 lalu. Hingga saat ini, kata Tri, tercatat ada 10 ribu transaksi yang sudah menggunakan kartu elektronik. Selain itu, sambung dia, 90 persen stasiun di Jabodetabek juga sudah dipasangi alat-alat pendukung sistem e-ticketing tersebut.
PT KCJ, kata dia, juga akan menerbitkan tiket elektronik yang bisa digunakan lebih dari satu kali perjalanan atau multi trip, mulai Juli 2013. Bedanya dengan single trip, kata dia, saat keluar stasiun, kartu tersebut tidak ditelan kembali oleh mesin, melainkan dibawa oleh penumpang.
Menurut Tri, kartu multi trip tersebut bisa dibeli di loket-loket yang ada di stasiun. Kartu tersebut, kata dia, merupakan kerjasama antara PT KAI dengan lima bank di Indonesia, yakni BRI, BNI, BCA, Mandiri, dan Bank DKI. "Kartu ini juga bisa dipakai untuk naik busway," katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, penerapan sistem tiket elektronik ini juga akan sejalan dengan kebijakan tarif progresif. Sebab, dengan tiket elektronik, kata dia, penghitungan tarif progresif bisa dilakukan dengan mudah. Karena, fungsi pengawasan dilakukan oleh mesin elektronik.