REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia harus bisa mencetak satu juta insinyur per tahun untuk bisa bersaing dengan Singapura, kata Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar.
"Kalau Indonesia mau sama dengan Singapura, per tahunnya kita harus bisa menciptakan satu juta insinyur," kata Bobby dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (23/5).
Menurut dia, saat ini Indonesia membutuhkan insinyur untuk mengelola sumber daya alam (SDA). Dia menambahkan insinyur di bidang pertanian dan perikanan adalah yang paling dibutuhkan. "Indonesia kaya sumber daya alam tapi orang-orang yang mengelolanya masih minim," katanya.
Pihaknya berencana akan menjalin kerja sama dengan beberapa universitas untuk membuat proyek-proyek yang bisa menyerap para lulusan insinyur sehingga mereka bisa bekerja sesuai latar belakang bidang pendidikannya.
Hal tersebut penting, menurut dia, karena banyaknya lulusan universitas yang memilih bidang pekerjaan lain. "Dari segi lapangan pekerjaan, mereka masih kurang tertarik menekuni jalur yang sesuai dengan background pendidikannya," katanya.