REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan menyiagakan empat petugasnya di setiap sekolah untuk mencegah konvoi pelajar SMA pada pengumuman kelulusan yang akan dilaksanakan, Jumat (24/5).
"Kami akan tempatkan sebanyak empat petugas di setiap sekolah, namun bisa kami tambah jumlahnya, tergantung dari tingkat kerawanan sekolahnya," kata Kapolers Gresik AKBP Ahmad Ibrahim, Kamis.
Dikatakannya, Polres Gresik sudah berkirim surat ke Dinas Pendidikan (Dindik) agar pengumuman kelulusan dilakukan dengan mengundang orang tua murid atau melalui surat ke masing-masing rumah siswa, sehingga tidak menimbulkan kerawanan atau berkumpulnya masa.
"Surat itu bersifat imbauan, sebab kapasitas Polres Gresik tidak bisa memerintah Dindik, dan kami harapkan bisa ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan kerawanan pada saat pengumuman kelulusan," katanya.
Meski demikian, Ibrahim mengaku tetap menyiagakan sejumlah aparatnya di beberapa titik keramaian dan jalan raya, serta akan menindak setiap pelajar yang melakukan pelanggaran lalu-lintas pada saat pengumuman kelulusan.
"Kalau ada konvoi kelulusan pelajar yang tidak menggunakan helm atau tidak sesuai dengan standar berkendara, tetap akan kita tilang dan proses hukum," ucapnya.
Ia berharap, para pelajar di Gresik bisa meluapkan kegembiraan kelulusan dengan cara positif dan tidak melakukan konvoi kendaraan di jalan raya, sebab akan menganggu ketertiban umum di wilayah Kabupaten Gresik.
Sementara itu, ujian nasional (UN) tingkat SMA di Kabupaten Gresik diikuti sebanyak 15.039 siswa, sesuai daftar bomer tetap (DNT) peserta UN yang diajukan ke Disdik Provinsi Jawa Timur.
Terkait total siswa yang lulus, Kepala Dindik Gresik, M Nadlif mengaku belum mengetahui secara pasti, sebab pengumuman jumlah siswa yang lulus dari berbagai daerah, termasuk Gresik akan dilakukan serentak oleh Dindik Provinsi Jatim sore nanti.
"Untuk jumlah siswa yang lulus dari Gresik belum saya ketahui, sebab baru nanti sore jam 16.00 WIB saya diundang ke Surabaya," kata Nadlif.