REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina (Persero) menyatakan akan mulai secara bertahap memberlakukan sistem monitoring pengendalian bahan bakar minyak (SMP BBM) di wilayah Jakarta pada Juli 2013.
"Akan berjalan bertahap dan dimulai di DKI Jakarta pada Juli 2013," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, PT Inti sebagai pemenang tender telah berkoordinasi dengan kepolisian, pemda dan Samsat untuk mengumpulkan data kendaraan.
Hingga minggu ketiga bulan Mei 2013, pihaknya sudah memasang sistem ini di empat SPBU di Jakarta yg akan digunakan sebagai percontohan.
Pihaknya berharap sistem ini bisa terpasang pada 276 SPBU di Jakarta sebelum Juli 2013.
Menurut dia, setelah sistem tersebut bisa berjalan dengan baik, pihaknya akan melanjutkan pemasangan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. "Setelah di Jakarta, program ini akan kami rolling out pada bulan berikutnya di Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan Kalimantan," katanya.
Pihaknya berharap pada Juni 2014 sistem ini sudah terpasang di seluruh SPBU. Menurut dia, dalam menerapkan SMP BBM pihaknya juga akan memasang RFID tag pada sekitar 100 juta kendaraan yang terdiri dari 80 juta sepeda motor, 11 juta mobil pribadi, tiga juta bus dan enam juta truk. "Pekerjaan ini tidak mudah karena kami harus memasang RFID tag di 100 juta kendaraan," katanya.
Dia menambahkan pada tahap awal pihaknya akan melakukan pemasangan alat pengendali BBM pada kendaraan bermotor yang terdapat di kantor-kantor kementerian dan perkantoran di Jakarta.
"Ini sejalan dengan peraturan menteri bahwa mobil pemerintah dilarang menggunakan BBM bersubsidi, semoga bisa kita terapkan pada tahap awal," katanya.