REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Sebanyak 20 bus TransJogja milik PT Anindya Mitra Internasional (AMI) resmi dioperasionalkan. Peresmian ditandai dengan pemecahan kendi di depan bus TransJogja oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, di halaman Kepatihan Yogyakarta, Selasa (21/5).
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tjipto Hari Bowo mengatakan 20 bus ini merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan tanggal 15 Agustus 2009 dan sudah diujicoba sejak Rabu (15/5).
''Selama masa uji coba satu minggu ini, ternyata masih ditemukan sedikit kerusakan yakni ada dua armada yang mengalami kebocoan pada seal kaca depan. Sehingga harus dilakukan perbaikan di bengkel milik PT Jogja Tugu Trans (JTT), selaku operator TransJogja. Namun sekarang sudah beres,''kata dia.
Bus tersebut menggantikan 20 bus milik Pemkot Yogyakarta yang bermasalah pada plat nomornya. Peresmian operasional Bus TransJogja ditandai dengan brand baru yakni pengemudi dan pramugara/pramugarinya mengenakan kostum baru berwarna hijau. Diharapkan dengan kostum baru menjadi awal semangat dari TransJogja memberikan pelayanan baru,''tutur dia.
Menurut Tjipto, sebetulnya untuk penyediaan Bus perkotaan TranJogja minimal 112 bu. Saat ini yang jalan baru 54 bus. Sehingga belum ada 50 persennya yang tersedia. Tahun ini diharapkan ada tambahan 20 bus lagi.
Dalam APBD 2013 sudah dianggarkan untuk operasional 74 bus TransJogja. Namun, sampai saat ini hanya 54 bus yang bisa dioperasikan setelah 20 bus milik Pemkot Yogyakarta dikandangkan.
Karena itu dia minta PT JTT mengusahakan 20 bus lagi. ''Kalau tahun 2013 ini belum ada tambahan armada sebanyak 20 bus anggaran untuk operasional 20 bus TransJogja akan dikembalikan,''kata dia.
Sementara itu Direktur Operasional dan Komersial PT AMI Pius Izak Dumatubun mendukung langkah penambahan jumlah armada TransJogja. Namun saat ini pihaknya masih fokus pada pengawasan perawatan 20 busnya yang dioperasikan PT JTT (Jogja Trans Tugu).
''Kami akan fokus dulu untuk memonitor bus bersama Dishubkominfo, karena bus-bus itu harus sesuai dengan SPM (standar pelayanan minimal),''kata dia.