REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mensos Salim Segaf Al Jufri membantah kementeriannya memberikan dana ke partai politik, terutama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Salim heran jika kementeriannya disebut menyalurkan dana setengah miliar ke PKS.
"Apa yang bisa diambil? Uang di kemensos sudah by name by addres," katanya di Jakarta, Selasa (21/5).
Salim mencontohkan, bantuan untuk lansia harus diambil penerima langsung di PT Pos. Sehingga dana program bantuan kemensos tak bisa diutak-atik.
Salim menyebut orang yang menuduh kementeriannya menyalurkan dana senilai itu tak paham rumah tangga Kemensos. "Monggo silakan ke Kemensos, lihat langsung dan saya perlihatkan tuduhan itu fiktif," ungkapnya.
Anggota Majelis Syuro PKS ini juga meyakinkan partainya tak keluar khittah. PKS terus mengusung idealisme bersih, peduli dan profesional. Mantan dubes RI untuk Arab Saudi ini menyebut masalah kader harus dipisahkan dengan institusi. Meski harus tetap mengutamakan asas praduga tak bersalah.
"Kalau ada yang tersangkut hukum harus bertanggung jawab. Kalau ada putusan pengadilan dipikul secara individu," katanya.
Ia merasa komitmen PKS tak pernah luntur untuk mendukung pemberantasan korupsi. Salim menyebut PKS dan KPK lahir dari rahim yang sama di reformasi. "Kita apresiasi KPK, kita berharap korupsi turun dengan adanya KPK," ungkapnya.
Namun, lanjutnya, KS bukan kumpulan malaikat. Sehingga ada peluang salah secara individu bisa terbuka.