REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menhan Purnomo Yusgiantoro tidak mempersoalkan adanya pesawat militer Amerika Serikat yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Senin (20/5). Ia menegaskan pesawat tersebut memiliki izin untuk mendarat.
"Mereka punya izin tapi datang lebih cepat," katanya di Istana Negara, Selasa (21/5).
Purnomo mengatakan, peristiwa tersebut bukan persoalan besar karena bisa diselesaikan di lapangan. "Masalah teknis itu diselesaikan di tempat saja. Mereka punya izin," tambah dia.
Sementara itu, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan mendaratnya pesawat militer Amerika Serikat di Aceh terjadi karena mereka salah melakukan perhitungan dan perencanaan penerbangan. Ia menjelaskan pesawat yang terbang dari Kolombo menuju Singapura kehabisan bahan bakar.
Tetapi karena ada kesalahan perhitungan pengisian bahan bakar, maka belum sampai Singapura bahan bakarnya sudah habis. "Mereka izin mendarat di Aceh untuk isi bahan bakar. Jadi bukan ada masalah-masalah lain," katanya.
Sebelumnya pada Senin (20/5) sekitar pukul 14.30, pesawat militer Amerika Serikat Dornier 328 dengan panggilan Magma-01 mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda. Awak pesawat sempat ditahan sementara di Bandara oleh TNI AU. Disebutkan, mereka mendarat karena mau mengisi bahan bakar tetapi surat izinnya untuk 21 Mei, bukan 20 Mei.