REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga sekarang tetap menolak bantuan beras untuk warga miskin (raskin). Alasannya, karena bantuan tersebut dianggap tidak mendidik.
"Kami tidak ingin warga diberikan bantuan yang tidak mendidik," kata warga Mukomuko bernama Ichwan, Senin (20/5).
Menurutnya, sikap tersebut terkait dengan keputusan pemerintah setempat untuk menolak bantuan raskin di daerah itu. Ia mengaku lebih memilih bantuan berupa lapangan pekerjaan baru. Yaitu, dengan mendorong mereka untuk mendirikan kelompok kelompok usaha.
Dengan begitu, kata dia, warga miskin justru termotivasi untuk bekerja sehingga secara ekonomi mereka dapat hidup layak.
Menurut dia, bagaimana pemerintah setempat mempercepat kesejahteraan warga miskin jika tak mau berusaha untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik dengan bekerja keras.
"Jangan sampai anak anak kita tidak dapat sekolah karena kondisi keluarganya miskin," ungkapnya menambahkan.
Pemerintah daerah pun terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Misalnya dengan menyediakan fasilitas kesehatan di RSUD yang baru dibangun di daerah itu.
Selain itu, kata dia, ada rutinitas pengobatan gratis secara massal di desa-desa yang tersebar di daerah itu.
Belum lama ini juga, lanjutnya, Tim Pembinaan Kesejahteraan keluarga (PKK) kabupaten telah memberikan sebanyak 10 ribu kacamata gratis untuk warga setempat yang sulit untuk melihat.