Senin 20 May 2013 23:59 WIB

Aset Hilang, Pemulung Pun Senang

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Pemulung (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pemulung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PLUIT -- Pemulung datang bergerombol ke lokasi pembongkaran sebuah lahan usaha olah raga di tepi waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (20/5). Mereka mengangkuti material sisa bangunan berupa kayu, tiang besi, pagar, dan puing bangunan.

Salah satu pemulung, Edi, mengaku cukup beruntung bisa memunguti sisa bongkaran hari ini. Ia berhasil mengumpulkan sekarung batang-batang alumunium sisa tiang pembatas lapangan tenis. "Saya hanya memunguti yang tidak digunakan," kata pria asal Pandeglang, Banten, itu.

Edi memperkirakan sekarung alumunium itu berbobot tujuh kilogram. Ia berencana segera menjualnya setelah merapikan batang besi yang masih berserakan di dekat karung. "Satu kilogram seharga Rp 2.000, tidak terlalu banyak. Tapi lumayan untuk makan anak istri," ujar bapak dua anak ini.

Pihak pengelola sendiri mengeluhkan banyaknya pemulung di sekitar asetnya. Ia menyayangkan pihak pengamanan yang tidak menindak para pemulung. "Kalau kami yang usir, mereka (pemulung) menanggapi lebih kasar dari kami," kata pengelola.

Segera setelah pembongkaran, pihak pengelola Pluit Futsal sudah menyiapkan truk untuk mengangkut sisa aset yang masih bisa digunakan. Pihak pengelola mengatakan, "Kami akan pindahkan ke tempat usaha kami di Bogor."

Tak lama, tim Babinsa menegur tegas pemulung di sekitar puing bangunan lapangan futsal. Para pemulung segera membereskan barang-barang yang mereka kumpulkan dan meninggalkan lokasi. Kebanyakan pemulung terlihat membawa gerobak untuk mengais sisa material di lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement