REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengingatkan kalangan perguruan tinggi untuk menjaga netralitas serta tidak berpihak ke kelompok atau golongan tertentu menjelang pemilihan umum.
"Perguruan tinggi bukan milik satu kelompok saja. Tetapi perguruan tinggi negeri harus bisa mengayomi seluruh kelompok," ujar M Nuh setelah mengikuti Dies Natalis ke-54 Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Senin.
Ia menambahkan menjelang pemilihan umum, maupun pemilihan kepala daerah, perguruan tinggi harus menjaga netralitas. "Jangan menjadi basis pendukung dari calon A, atau partai B," kata dia mengingatkan.
Namun, lanjut dia, perguruan tinggi boleh-boleh saja memberi pandangan akademik yang tidak berpihak ke kelompok tertentu.
Ia menegaskan di Jawa Tengah, Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Sudijono Sastroatmodjo mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil gubernur di pilkada setempat. "Kalau tidak, bisa mengganggu netralitas perguruan tinggi yang dipimpinnya," kata M Nuh.
Tidak hanya berlaku untuk jajaran rektor, dosen pun sepatutnya harus mundur kalau maju menjadi calon kepala daerah atau legislatif.
Sementara itu, Rektor Universitas Tanjungpura Prof Dr Thamrin Usman DEA pada kesempatan itu juga memberi penghargaan kepada puluhan tokoh yang dianggap memberi kemajuan bagi pendidikan di Kalbar serta Universitas Tanjungpura khususnya.
Di antaranya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) M Akil Mochtar, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, pengusaha Oesman Sapta Odang, mantan Rektor Untan Prof Dr Chairil Effendy, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, Bupati Sekadau Simon Petrus, Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Wali Kota Singkawang Awang Ishack, anggota DPR RI Lazarus, Usman Jafar, Zulfadhli, serta tokoh lainnya.
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya merupakan alumni Untan dan mulai kuliah pada tahun 1984.