REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah tudingan pemanfaatan pembiayaan kampanye dari tiga kementerian.
PKS dengan tegas membantah tiga kadernya yang menjadi menteri ditargetkan untuk mengumpulkan dana hinggga Rp 2 triliun bagi Pemilu 2014.
"Mana mungkin Rp 2 triliun nyari dari kementerian, memang kementerian anggarannya berapa?Itu rekayasa-rekayasa aneh yang kami gak mengerti," kata Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
Tiga kader PKS duduk di pemerintahan dengan menjadi anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2. Mereka adalah Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring dan Menteri Pertanian Suswono.
Ketua Komisi I DPR itu memastikan, hingga saat ini DPP PKS belum membahas pendanaan kampanye untuk pemilu 2014. DPP dan Majelis Syuro baru menyiapkan langkah pemenangan dan merealisasikan target PKS menjadi tiga besar dalam pemilu legislatif nanti.
Pendanaan, anggaran, dan distibusi dana kampanye, menurut Mahfudz, belum dibahas sama sekali. Oleh karena itu, Mahfudz mengaku heran dengan isu yang menyebutkan PKS memanfaatkan tiga kementerian untuk menyediakan dana kampanye.
Apalagi opini itu bergulir seiring dengan kasus hukum yang dialami mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).