Sabtu 18 May 2013 09:32 WIB

Ratusan Orang Terserang Diare

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dewi Mardiani
Penyakit diare (ilustrasi).
Foto: xamthon.net
Penyakit diare (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Wabah serangan penyakit diare yang menjangkit warga Desa Puhpelem, Kecamatan Puhpelam, Kabupaten Wonogiri, Jateng, kian meluas. Jumlah penderita 70 orang, saat ditetapkan DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten) setempat sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa), kini membengkak menjadi 118 orang.

Jumlah penderita 118 orang itu diperoleh dari data di Puskesmas dan praktek dokter, Sabtu (18/5). Tercatat 11 penderita di antaranya merupakan penduduk Desa Poh Ijo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jatim. Sementara, endemi awal diare terjadi di Desa Puhpelem, Kecamatan Puhpelem. Menurut data awal penderita dari sana tercatat 70 warga terserang diare. Korban penderita terus bertambah.

Menurut Kepala Puskesmas Puhpelem, Arif Wibowo, mengatakan, rincian jumlah 118 warga terdiri dari 30 warga yang berobat ke Puskesmas, lalu 64 warga yang berobat ke praktek dokter, dan sebanyak 24 orang adalah murid di SDN 1 Puhpelem.

Sedang faktor pemicu munculnya serangan diare dari Pohijo sumber air berbeda. Kemungkinan, disebabkan karena makanan. Ini karena jarak rumah warga yang diare sporadis. Tidak mengumpul seperti Desa Puhpelem. ''Tidak ada korban jiwa. Semua warga kini sudah dalam keadaan baik. Beberapa lain masih rawat jalan, kecuali satu warga yang masih diopname di rumah sakit Kabupaten Ponorogo, karena terlanjur dehidrasi,''katanya.

Dari 118 warga penderita, menurut Arif, sebanyak 40 persen mengalami panas tinggi dan tinja darah. Lainnya, panas biasa, tapi agak lama dan tinja tidak berdarah. Berdasar pengalaman tahun lalu, dari hasil uji lab ada lebih dari 2.000 per ppm bakteri E-Colli di sumber Nguneng. Untuk yang saat ini masih menunggu uji sampel dari UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement