REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Lingkungan Hidup Republik Czech, Thomas Chalupa, melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Kunjungan tersebut dilakukan, untuk menjajaki kerja sama pengelolaan sampah dengan Pemprov Jabar.
Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, sebagai negara yang sudah mengelola lingkungan dengan baik, Republik Czech siap melakukan kerja sama mengelola lingkungan khususnya persampahan dengan Jabar. ‘’Tentu, ya, kami sambut dengan baik tawaran kerja sama mereka,’’ ujar Heryawan kepada wartawan, Jumat (17/5).
Menurut Heryawan, sebenarnya pengelolaan sampah tersebut urusan wajib kabupaten/kota. Namun, berdasarkan undang-undang No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, dimungkinkan membuat pengelolaan sampah regional. Jadi, Pemprov Jabar bersama kabupaten/kota sepakat membuat pengelolaan sampah regional.
Untuk kawasan regional Bandung Raya, menurut Heryawan, Pemprov Jabar, telah menyiapkan lahan di Legok Nangka. Lahan pengelolaan sampah yang lainnya, ada di Leuwi gajah, tapi lokasi tersebut memiliki dampak sosial setelah mengalami longsor pada 2005. Sehingga, harus ada pendekatan lebih intensif ke masyarakat bahwa pengelolaan sampah ke depan itu ramah lingkungan dan menguntungkan masyarakat.
Perlu dipahami, kata dia, pengelolaan sampah memerlukan investasi yang cukup besar. Di Republik Czech , sudah cukup paham. Sehingga, mereka mau membayar sampah dengan retribusi yang mahal. Kondisi tersebut, berbeda dengan kondisi Jabar. Karena, pengelolaan sampahnya menggunakan dana murni APBD. Republik Czech, siap bekerja sama mengelola sampah dengan Jabar. Pada saat yang sama, ada juga 35 perusahaan juga yang ingin bekerja sama. ‘’Kita ambil yang terbaik,’’ katanya.