Kamis 16 May 2013 15:15 WIB

Indonesia Terancam Tak Punya Ulama

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Suryadharma Ali
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) memprediksi  Indonesia  mengalami krisis bahkan tak punya ulama beberapa tahun ke depan.

Menurutnya, ancaman tersebut semakin nyata karena lembaga pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren tidak bisa mengantisipasi kaderisasi Ulama.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, tidak mustahil RI mengalami krisis ulama. Pernyataan Menag ini berdasarkan indikator dimana mulai menurunnya siswa peserta didik yang tertarik masuk Pondok Pesantren (Ponpes).

Itu juga ditambah makin sedikitnya orang yang ingin mempelajari kitab kuning. "Indikasi kearah sana sudah mulai terlihat karenanya perlu diantisipasi," kata Menag dalam diskusi antara Menteri Agama dengan pengurus Nahdlatul Ulama (NU), pengurus Lembaga Pendidikan Maarif di Yogyakarta, Rabu (15/5).

Suryadharma menjelaskan, dewasa ini banyak para santri lulusan pondok pesantren yang masuk ke Universitas. Sebagian besar memilih menjadi pekerja profesional, atau mungkin hanya akademisi. Sehingga, semakin sedikit para lulusan santri tetap mempertahankan keilmuan keagamaannya.

Karena itu, Menag menuntut lembaga pendidikan Islam Pondok Pesantren harus lebih berkualitas dan memiliki pembeda dengan universitas lainnya. Terlebih Pondok Pesantren di bawah naungan ormas berbasis Pondok Pesantren, seperti Nahdlatul Ulama.

Ia juga menjelaskan, turunnya minat anak didik masuk Ponpes dan kurangnya animo orang mempelajari kitab kuning, diikuti dengan sulitnya posisi lembaga pendidikan Islam yang kebanyakan berstatus swasta.“Bahkan, ada anggota NU yang tak berkeinginan memasukkan putranya ke Lembaga Pendidikan Ma’arif,” ujar Menag. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement