Rabu 15 May 2013 13:34 WIB

Dewan Desak Pemerintah Usut Amdal Freeport

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Satya Widya Yudha meminta pemerintah segera melakukan investigasi terhadap penyebab longsornya terowongan di PT Freeport. 

Akibat longsor tersebut, 41 orang terjebak. Dari 14 orang yang dievakuasi, empat pekerja tewas. Pemerintah, ujar Satya, harus segera turun tangan mengatasi masalah ini. “Mereka harus melakukan investigasi terhadap dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) PT Freeport,”jelasnya, di Jakarta, Rabu (15/5)

Dalam amdal, terang Satya, terdapat rincian daerah yang akan dikembangkan untuk pertambangan, termasuk potensi bencananya. Potensi bencana itu antara lain longsor, tenggelam, atau banjir. Apakah di dalam dokumen amdal PT Freeport terdapat potensi longsor? “Ini perlu diselidiki,” kata Satya.

Dalam melakukan penyelidikan terhadap lonsornya terowongan di Freeport, ungkapnya, pemerintah harus membentuk tim khusus yang terdiri dari para ahli. Sebab longsor ini menimbulkan korban jiwa.

 DPR minggu ini akan menggelar rapat dengan Menteri  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Nanti kami akan meminta penjelasan terkait bencana longsor di Freeport sebelum memanggil Freeport,”katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement