REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejak sepekan terakhir, gas elpiji ukuran tiga kilogram mulai langka di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dampaknya, masyarakat kebingungan mencari tabung gas yang sering disebut 'si melon' itu.
Kelangkaan misalnya terjadi di salah satu distributor gas elpiji di Kecamatan Cibadak. "Saya datang jauh-jauh ke Cibadak, ternyata gasnya kosong," ujar Emus (35 tahun) warga Kampung Parakansalak RT 07 RW 17, Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak.
Padahal, warga sangat membutuhkan gas elpiji tiga kilogram untuk memasak setiap harinya. Jika pun ada, harga gas elpiji tiga kilogram di tingkat pengecer mencapai Rp 19 ribu per tabung.
Warga Kecamatan Cibadak, Eni (38) mengaku kesal karena sudah tiga hari kesulitan memperoleh gas elpiji. Sebab, saat ini warga sudah tergantung pada bahan bakar gas elpiji. "Bila beralih ke minyak tanah juga mahal dan langka," keluh Eni.
Selain itu, kini warga terpaksa berupaya mencari kayu bakar sebagai pengganti sementara bahan bakar. Sayangnya, untuk mencari kayu bakar pun tidak semudah dulu.