Selasa 14 May 2013 20:41 WIB

Tim Pasti-Kerta Bantah Bagikan Sembako

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Djibril Muhammad
Pasangan I Ketut Sudikerta dan Made Mangku Pastika
Foto: beritabali
Pasangan I Ketut Sudikerta dan Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernr Bali Pastika-Sudikerta (Pasti-Kerta), I Made Mudarta, membantah timnya telah membagi-bagikan sembako saat masa tenang.

"Tidak ada perintah dari kami dan tidak pula mengizinkan kalau ada yang memintanya," kata Mudarta pada Republika di Denpasar, Selasa (14/5).

Sebagaimana diberitakan sebuah media online, Tim Puspayoga melaporkan Pasti-Kerta karena membagi-bagikan sembako saat masa tenang. Tim Puspayoga meminta agar Panwaslu memanggil dan memeriksa Pastika terkait kasus itu.

Sebagaimana diberitakan, Pilgub Bali akan berlangsung 15 Mei mendatang dan telah memasuki masa tenang sejak 11 Mei. Dua pasangan calon yang bersaing yakni Pastika-Sudikerta diusung koalisi sembilan partai, sedangkan Puspayoga-Sukrawan, diusung PDIP.

Menurut Mudarta, untuk urusan sosial, siapa pun boleh melakukan hal itu dan tidak berbatas waktu. Namun bila ada yang melakukan hal itu, kemudian dikait-kaitkan dengan Tim Pasti Kerta, dia menyatakan sangat berkeberatan.

Kalau pun yang melakukan aksi sosial itu menyertakan stiker bergambar Pasti-Kerta, menurut Mudarta, bisa dilakukan siapa saja. Bisa dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang ingin memojokkan Pastika-Sudikerta.

"Dengan uang Rp 10 ribu orang sudah bisa buat stiker, juga membuat kaos bergambar yang diinginkan. Jadi jangan menghubungkannya dengan kami," kata Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali itu.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Bali Made Wena mengaku menerima laporan dari Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana ada yang membagi-bagikan sembako di saat masa tenang.

Dari buleleng yang melaoporkan adalah sebuah LSM dan dari Kabupaten Jembrana yang melaporkan adalah anggota DPRD setempat. "Kami sudah memeriksanya, namun belum bisa memastikan, siapa yang membagikan sembako itu. Masih memerlukan waktu dan proses," kata Wena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement