Selasa 14 May 2013 16:50 WIB

Freeport: Tim Evakuasi Masih Dengar Suara Minta Tolong

Rep: Friska Yolandha/ Red: Hazliansyah
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim evakuasi masih melakukan pertolongan terhadap pekerja Freeport yang tertimbun longsor sejak Senin (13/5) malam. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik Boedioro Soetjipto mengatakan, laporan yang diterimanya menyebutkan baru dua orang yang berhasil dievakuasi dengan selamat.

"Baru dua orang yang berhasil dievakuasi. Sampai sekarang tim juga masih mendengar suara minta tolong dari dalam reruntuhan," ujar Rozik saat dihubungi Republika, Selasa (14/5).

Ia mengaku belum mengetahui kondisi di lokasi longsor secara detail. Malam ini pukul 20.00 WIB Freeport Indonesia akan melakukan conference call dengan kantor di Papua untuk mengetahui kondisi terbaru.

Rozik mengatakan, tim terus mengevakuasi korban yang merupakan peserta training Freeport.

"Evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah longsor kembali yang membahayakan korban," kata dia.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melaporkan longsor kembali terjadi di area tambang Freeport di Mimika Papua.

Atap terowongan QMS underground area Big Gossan tiba-tiba runtuh pada pukul 07.45 WIT. Sejauh ini lima korban berhasil dievakuasi namun status korban belum dapat dikonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement