Selasa 14 May 2013 10:15 WIB

Harga Elpiji Melon Capai Rp 30 ribu di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: A.Syalaby Ichsan
Para petugas pengisian gas Elpiji tengah memeriksa tabung gas.
Foto: kiosgeek.com
Para petugas pengisian gas Elpiji tengah memeriksa tabung gas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kelangkaan gas elpiji tabung tiga kilogram di Lampung, membuat harganya melambung hingg Rp 30 ribu per tabung. Warga yang tidak mampu beralih ke kayu bakar untuk memasak.

Agen dan pengecer elpiji sudah tidak menerima pasokan elpiji tiga dan 12 kg sejak pekan lalu. Pedagang warung yang masih menyisakan beberapa tabung kecil telah menaikkan harga mencapai Rp 25 hingga Rp 30 ribu per tabung. Padahal, harga elpiji bersubsidi untuk rakyat kecil hanya Rp 14 ribu per tabung.

Andesa, pedagang gorengan di Tanjungkarang Barat, terpaksa menghentiukan berdagang karena tidak kebagian elpiji di agen. Ia biasanya membutuhkan dua tabung sekali dagang.

"Saya tidak bisa dagang gas habis. Beli di warung sudah naik Rp 30 ribu, jadi tidak balik modal hanya beli gas saja," kata Andesa.

Ia tidak kebagian elpiji kecil di agen atau pangkalan dekat ia berdagang. "Banyak yang sudah daftar dulu dengan 10 sampai 20 tabung. Jadi yang eceran tak kebagian lagi," katanya.

Manajer Humas PT Pertamina Regional Sumbagsel, Roberth MV, mengatakan kuota elpiji Lampung tahun ini memang berkurang 1,2 persen dari tahun 2012. "Dirasakan tidak mencukupi untuk demand Lampung yang tentunya semakin naik dari tahun ke tahun," kata Roberth saat dikonfirmasi Republika, Selasa (14/5).

 Saat ini, kata dia, Pertamina sudah menyalurkan lebih dari rata-rata normal untuk elpiji tiga kilogram di Lampung. Pertamina mensinyalir di lapangan, masih terdapat distribusi elpiji salah sasaran, yakni ke hotel, restoran, dan kafe.

Pertamina sudah minta bantuan Pemprov Lampung untu meminta tambahan alokasi kuota elpiji wilayah Lampung. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement