Senin 13 May 2013 23:53 WIB

Peternak Sapi Potong di DIY Dapat Insentif Rp 2,88 M

Rep: Neni Tidarineni/ Red: Djibril Muhammad
Peternak sapi perah tengah memerah susu sapinya.
Foto: andikafm.com
Peternak sapi perah tengah memerah susu sapinya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tahun ini peternak sapi potong di DIY mendapat insentif sekitar Rp 2,88  miliar supaya sapi potong dari DIY terus tersedia dan ini sekaligus untuk mengantisipasi kebutuhan saat Idul Adha nanti. Dana tersebut dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Insentif tersebut pada Maret 2013 sudah mulai disalurkan, kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DIY Sutarno pada Republika, Senin (13/5). Dia menjelaskan ada 16 kelompok yang mendapatkan insentif tersebut.

Setiap kelompok mendapatkan insentif sebesar Rp180 juta. Dengan uang tersebut diharapkan mereka bisa membeli 260 ekor bibit sapi bunting minimal berusia lima bulan. Sapi tersebut bisa dibeli dari peternak yang berada di satu desa atau satu kecamatan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan untuk mengantisipasi supaya ketersediaan sapi selalu ada, diharapkan peternak sapi di DIY mengoptimalkan  kawin suntik. Maksudnya, jarak antara kelahiran satu dengan kelahiran berikutnya jangan terlalu lama.

"Kalau biasanya jaraknya sampai dua tahun, tetapi sekarang kami harapkan jaraknya hanya 1,5 tahun atau 1 tahun tujuh bulan," ungkap dia.

Biasanya kebutuhan sapi potong untuk Idul Adha hanya dalam waktu tiga hari saja mencapai 15 ribu sampai 18 ribu ekor. Padahal kalau di hari biasa  kebutuhan sapi potong di DIY hanya sekitar 50 ekor per hari atau 1500 ekor per bulan.

Sementara itu jumlah sapi potong yang dikirim ke luar DIY (terutama Jakarta dan Jawa Barat) sekitar 1500 per bulan. "Dalam satu tahun ini DIY siap memasok sekitar 15.000 sapi potong ke Jakarta dan Jawa Barat," kata Sutarno.

Pemasok sapi terbanyak yakni sekitar 50 persen berasal dari Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan sisanya (50 persen) berasal dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Sleman.

Dia mengatakan pihaknya tidak bisa mengintervensi peternak sapi potong DIY yang menjual sapi ke luar DIY. Karena mereka mengambil kesempatan untuk mendapatkan harga jual yang tinggi.

"Namun mereka tetap kita batasi supaya tidak menjual sapi yang produktif. Jadi yang peternak jual ke luar DIY adalah sapi potong yang sudah tidak produktif," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement