Senin 13 May 2013 20:55 WIB

Nelayan Aceh yang Hilang Ditemukan Kritis

Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Tiga nelayan tradisional Aceh Barat yang hilang dihantam badai tiga hari lalu, ditemukan dalam keadaan kritis. Mereka tergeletak di atas puing-puing perahu motor mereka yang hancur di perairan laut Samudera Hindia.

"Kami menemukan ketiganya terapung di atas puing-puing perahu yang hancur, dan kondisinya lemah," kata salah seorang nelayan, Sudir di Meulaboh, Senin (13/5).

Sudir adalah salah seorang yang menemukan tiga nelayan yang hilang setelah perahu motor hancur dihantam badai di perairan Samudera Hindia itu pada Sabtu (11/5).

Ketiganya kini sedang mendapat perawatan medis di rumah sakit umum daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh, sekitar 300 kilometer arah barat Kota Banda Aceh.

Saat kejadian itu, ketiga nelayan tersebut dengan satu unit perahu motor yakni KM Rahmad sedang mencari ikan di perairan laut tersebut, namun tiba-tiba dihempas badai, kata Sudir.

"Mereka kami temukan dalam kondisi lemas di atas puing kapal yang hancur dan langsung kami bawa pulang. Mereka bertiga saat melaut, dan tiga hari lalu hilang," katanya menjelaskan.

Ketiga nelayan korban badai itu yakni Adnan (30) warga Desa Ranup Dong, Nasruddin (28) Peunaga Paya dan Ali Hasyimi (42) Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Sekujur tubuh dari ketiga nelayan korban badai di perairan laut itu lebam yang diperkirakan akibat benturan saat dihembas gelombang.

Sementara itu para nelayan di Aceh Barat khususnya pesisir barat dan selatan Aceh hingga kini tidak melaut karena cuaca ekstrem dengan keadaan ombak mencapai lima meter.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan keadaan tinggi gelombang di perairan laut Aceh yang berpotensi mencapai 4-5 meter hingga beberapa hari mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement