REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Rangkaian kereta khusus wanita ternyata dinlai kurang efektif. Sejumlah penumpang kereta api pun mendukung penghapusan layanan tersebut.
"Saya setuju rangkaian wanita dihapus, soalnya saya perhatikan rangkaian ini selalu kosong," kata Winda salah seorang pengguna kereta yang bekerja di Jakarta.
Winda berpendapat rangkaian khusus wanita dihapus diganti dengan rangkaian reguler dengan kompensasi kereta khusus wanita ditambah menjadi empat.
"Kalau sekarang cuma dua kereta saja yang khusus wanita, rangkaian khusus dihapus, ditambah ke kereta jadikan saja empat. Jadi tidak perlu sampai rangkaian kereta khusus wanita," ujarnya.
Ernie, pengguna kereta yang bekerja di wilayah Bogor mengaku belum pernah naik rangkaian khusus wanita, namun ia menilai penumpang kereta pria dan wanita memiliki jumlah yang hampir sama banyaknya.
"Jadi pada saat RKW masuk, penumpang yang pria tidak terangkut, dampaknya jadi penumpukan penumpang. Kereta di belakang rangkaian khusus wanita jadi penuh, sedangkan rangkaian wanitanya lengang," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut Ernie, jam operasioanl kereta juga berpengaruh. Rangkaian khusus wanita yang melintas malam hari pasti kosong karena lebih banyak penumpang pria yang pulang malam dibanding wanita.
"Jadi lebih baik rangkaian khusus wanitanya dihapus saja, dijadikan rangkaian reguler," katanya.