Senin 13 May 2013 17:26 WIB
Jelang Kenaikan BBM

BLSM Kompensasi yang Paling Menuai Kontroversi

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).
Foto: Antara/Eric Ireng
Seorang lansia menerima bantuan langsung tunai (BLT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono mengatakan, dari empat kompensasi yang ditawarkan pemerintah, bantuan langsung sementara (BLSM) yang masih menuai pro dan kontra.

“Empat itu sebetulnya pihak DPR sudah menggambarkan terhadap yang tiga: raskin, program keluarga harapan (PKH) dan beasiswa sudah berjalan. Hanya BLSM yang masih pro dan kontra sehingga perlu sosialisasi,” ungkap Agung di Jakarta, Senin (13/5).

Agung mengklaim, pada dasarnya DPR mendukung empat kompensasi tersebut. Namun, untuk mencegah pro dan kontra serta perdebatan yang berkepanjangan, perlu secepatnya difinalkan kebijakan mengenai BBM.

Sosialisasi, lanjutnya, perlu juga ditingkatkan. Contohnya, tentang kenapa kompensasi harus diberikan hingga berapa lama kompensasi diberikan. Artinya, ia mengharapkan dengan penjelasan yang terus menerus tidak ada kecurigaan. Sejauh ini, pemerintah masih mengajukan tawaran untuk memberikan BLSM selama 4-6 bulan ke depan. Besarannya diperkirakan Rp 150 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement