Senin 13 May 2013 14:36 WIB

Waktu Rawan Buat Napi Kabur dari Lapas

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tahanan/ilustrasi
Foto: Antara
Tahanan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktorat Jenderal (Ditjen) Lembaga Pemasyarakatan melansir beberapa waktu rawan yang berpotensi dimanfaatkan oleh narapidana untuk kabur dari tahanan.

 

Kasubdit Komunikasi Ditjen Lapas Akbar Hadi Prabowo menjelaskan, ada rangkuman momen yang dikategorikan ke dalam kata ‘rawan’. Rawan ini diimplementasikan sering menjadi celah napi keluar dari Lapas.

“Misalnya hari rawan itu akhir pekan, Sabtu-Minggu, karena  petugas regular ada yang libur jadi intensitas pengawasan sedikit berkurang,” ujar dia ketika dihubungi Republika Senin (13/5).

Tak hanya soal hari, jam dan bulan pun ada yang terkategori rawan. Misalnya sekitar pukul 4-5 pagi dimana saat itu terjadi pergantian regu penjaga. Sehingga, para tahanan untuk sekilas lepas dari pengawasan yang intens. Kemudian bulan rawan, yakni ketika mendekati hari-hari raya besar.

“Kalau hari raya hasrat mereka ingin bebas amat tinggi, tapi kenyataannya kan mereka ada dalam kurungan. Kadang jadi ada percikan tanda-tanda mereka ingin berulah,” ujarnya.

Namun dia mengatakan, momen rawan ini bukan hanya terangkum  pada napi yang kerap keluar tahanan. Dia berujar, momen rawan juga kerap menghinggapi kejadian-kejadian negatif lain seperti adanya bentrokan dalam Lapas.

Dari hasil analisa atas momen rawan tersebut, ia berujar petugas Lapas menjadi sigap dalam menjaga dan mengawasi khususnya pada saat-saat tersebut. Sehingga, dengan ilmu dasar mengetahui kapan saat rawan itu, petugas Lapas dapat lebih seksama dalam mengawasi tahanan.

Lebih jauh, dia menjelaskan, terkait dengan napi yang bisa keluar Lapas tentunya telah melalui prosedur yang seharusnya.

“Kalau sakit dan napi harus keluar tentu Kalapas mengetahu dan sudah memberikan izin. Tapi misalnya jika dokter bilang napi belum bisa pulang dari rumah sakit, ya Kalapas bisa apa, kalau sakit kan memang harus berobat,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement