REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, menegaskan bahwa mencuatnya soal pemeriksaan kasus suap daging impor bukanlah sebuah benturan antara KPK dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Karena itu, masyarakat dan media dimohon untuk dapat memahami bukan sebagai sebuah benturan, melainkan hukum," katanya kepada wartawan di Jayapura, Senin, menanggapi pandangan sejumlah kalangan bahwa cara KPK menggeledah mobil di kantor PKS itu menyalahi prosedur.
Ia menjelaskan pihaknya akan tetap melakukan tindakan-tindakan hukum sesuai peraturan yang ada. Karena, penyitaan terhadap benda atau kendaraan yang sudah dan akan dilakukan KPK terhadap beberapa unit di kantor PKS akan terus dilakukan dan tidak akan berhenti.
"Sekali lagi, ini bukan benturan antara KPK dan PKS, tetapi sedang memburu para pelaku tindak pidana korupsi," ujar Abraham. "KPK tidak akan kompromi terhadap para pelaku tindak korupsi."